Pagi itu, angin sepoi-sepoi meniupkan hawa segar di halaman kampus PSDKU Batang. Di bawah langit yang cerah, berdiri di tengah lapangan, memandangi mahasiswa baru yang bersiap mengikuti rangkaian kegiatan orientasi. Sebagai salah satu panitia orientasi mahasiswa baru di PSDKU Batang, ada perasaan bangga namun juga ada sedikit rasa hampa yang tak bisa dihindari. Satu bulan yang lalu, ia masih berdiskusi dengan rekan-rekannya di kampus utama, menyusun strategi dan merancang kegiatan agar mahasiswa baru bisa merasakan hangatnya sambutan serta semangat kebersamaan.
Namun, ketika penugasan untuk memisahkan panitia antara kampus utama dan PSDKU diumumkan, perasaannya bercampur aduk. Ia dan beberapa temannya harus berpisah. Ia ditugaskan untuk bergabung dengan tim PSDKU Batang, sementara teman-temannya tetap di kampus utama. Perpisahan itu bukan hanya berarti jarak fisik yang memisahkan, tetapi juga kehilangan kebersamaan yang sudah terjalin selama masa persiapan. Meskipun berat, ia memahami bahwa tugas ini adalah sebuah kesempatan untuk tumbuh dan belajar lebih banyak. Dia mengingat kembali siang terakhir sebelum keberangkatannya ke Batang. Rekan-rekannya memberikan dukungan penuh, mengingatkan bahwa di mana pun mereka berada, mereka tetap satu tim, satu tujuan. Mereka berjanji untuk saling berbagi cerita dan pengalaman setelah kegiatan orientasi selesai.
Sesampainya di Batang, ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Di sini, dia bertemu dengan panitia lain yang sebelumnya hanya dikenalnya dari pertemuan daring. Suasana di kampus PSDKU Batang berbeda—lebih tenang, dengan nuansa yang lebih dekat ke alam. Meski demikian, tantangannya tidak kalah besar. Karena harus memastikan kegiatan orientasi berjalan lancar meskipun dengan fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan kampus utama.
Hari-hari berlalu, dan kegiatan orientasi pun berjalan dengan penuh antusiasme dari para mahasiswa baru. Ada perasaan senang melihat mereka mulai beradaptasi dan menikmati suasana kampus. Namun, ada momen-momen ketika ia merindukan rekan-rekannya di kampus utama. Hari demi hari ia mulai merasakan kebersamaan yang tumbuh di antara panitia di Batang. Mereka bekerja sama dengan baik, saling mendukung dalam segala tantangan. Di tengah kesibukan itu, ia menyadari bahwa persahabatan dan kerja sama bisa terjalin di mana pun, selama ada niat untuk saling memahami dan berbagi. Menatap langit sore yang mulai berubah warna. Ia merasa lega, namun juga dipenuhi rasa syukur. Meskipun harus berpisah dengan rekan-rekan panitianya di kampus utama, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga. Ia belajar tentang adaptasi, kepemimpinan, dan pentingnya membangun kebersamaan, bahkan dalam kondisi yang tidak ideal. Dalam hatinya, ia tahu bahwa perjalanan di PSDKU Batang telah memberinya perspektif baru. Jejak langkahnya di Batang akan selalu menjadi bagian dari kisah perjalanan hidupnya sebagai mahasiswa—sebuah kisah tentang keberanian, persahabatan, dan semangat untuk terus maju, apa pun yang terjadi.