Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro menyelenggarakan International Guest Lecture dengan tema “Nutrition, Health and Product Quality in Ruminants” dengan menghadirkan Guest Lecturer Prof. Pitunart Noosen (Prince of Songkla University), Dr. Krajana Tainchum (Prince of Songkla University), Asst. prof. Dr. Supreena Srisaikham (Burapha University), dan dimoderatori oleh Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D (Head of Master Program in Animal Science Universitas Diponegoro), selasa (5/4).

Dalam materinya, Prof. Pitunart menyampaikan misi industri makanan, yaitu  “Produce More” atau menghasilkan lebih banyak (pertumbuhan populasi dan daya beli), “Better” atau lebih baik  (keamanan pangan, kesehatan, dan kesejahteraan), “With Less Resources” atau dengan lebih sedikit sumber daya (lebih sedikit tanah, air, tenaga kerja, energi), dan “With Suistanability” atau dengan keberlanjutan (lingkungan dan kesejahteraan hewan).

“Masalah utama yang mempengaruhi produksi ruminansia adalah nutrisi dan pakan. Jerami padi adalah sumber serat terutama selama bulan-bulan musim panas untuk ruminansia di Thailand. Dan yang menjadi tantangan penelitian masa depan adalah pemanfaatan produk samping pertanian serta meningkatkan kualitas pakan dengan pakan adiktif, meningkatkan kualitas produk ruminansia, mengurangi polusi peternakan ruminansia, dan nutrigenomik pada ruminansia” ungkapnya.

Sementara, Asst. prof. Dr. Supreena Srisaikham membawakan materi berjudul The Relation of Ruminant Feed and Prteserved Products, The Extension of Raw Milk Quality During Storage Through Supplementation of  Thiocyanate from Hydrogen Cyanide Content in Dairy Cattle Diet.  Ia mengatakan kendala yang dihadapi peternakan sapi perah kecil di Thailand adalah sistem pendingin, sistem penanganan yang buruk, fasilitas yang tidak memadai, transportasi, tanpa pendingin, dan alasan ekonomi. Peternakan-peternakan kecil berada di daerah yang jauh dari pusat pengumpulan susu.

Dalam kesempatannya Dr. Krajana Tainchum menuturkan terdapat perilaku yang dilakukan hewan ternak apabila ada gangguan, diantaranya  perilaku menolak lalat, misalnya menjentikkan ekor, menginjak kaki, kulit berkedut, menggerakkan kepala. Perilaku menghindar, misalnya pindah ke daerah dengan aktivitas parasit yang lebih rendah.

“Apabila ruminansia mengalami stres, efeknya antara lain pengurangan asupan pakan, tingkat energi yang lebih rendah, penurunan berat badan, tingkat konsepsi berkurang, produksi susu berkurang, anak sapi kecil atau prematur, sistem imun melemah, dan penyakit” pungkas Dr. Krajana. (Lin-Humas)

Artikel dikutip dari UNDIP 

Share to :