Internasionalisasi perguruan tinggi didefinisikan sebagai sebuah proses di perguruan tinggi yang mengintegrasikan komponen internasional ke dalam tujuan, fungsi atau penyampaian pendidikan (termasuk pengembangan kurikulum dan inovasinya; pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan dan perluasan program studi; dan penelitian/publikasi bersama).
Sesuai dengan tujuan tersebut, Program Studi Agribisnis Universitas Diponegoro berupaya untuk mempercepat ketercapainnya melalui pengembangan kerjasama dengan insitusi luar negeri secara lebih luas baik secara kuantitas (jumlah kerjasama) maupun jenis kerjasama dengan institusi luar negeri.
Program Studi Agribisnis yang terdiri dari program S1 Agribisnis dan S2 Agribisnis dan berada di bawah Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.
Salah satu yang dilakukan Program Studi Agribisnis adalah menyelenggarakan ISA 2023 (International Seminar on Agribusiness 2023) pada hari Rabu, 26 Juli 2023. Tema pada seminar ini adalah : “Resilience of the Agricultural Sector in The Global Food Crisis”. Menurut ketua panitia, Siwi Gayatri, PhD., dalam kegiatan ini mengundang 4 orang narasumber dari universitas terkemuka didunia, yaitu: Prof Alan Renwick (Lincoln University), Prof Datuk Dr. Mad Nasir Shamsudin (Universiti Putra Malaysia), Prof Kwansoo Kim (Seoul National University), Prof Quentin Grafton (Australian national University) dan narasumber internal Prof Agus Setiadi dari Universitas Diponegoro.
Yang menjadi highlight pada kegiatan internasional tersebut adalah upaya mengangkat isu seputar ketahanan sektor pertanian dalam krisis pangan global. Hasil dari seminar ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang perlu dipertimbangkan oleh pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kedaulatan pangan dalam sistem dunia global. Seminar International Agribusiness 2023 juga menjembatani artikel artikel yang bermutu untuk bisa dipublikasikan dalam seminar prosiding ber-index Scopus.