Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetyo, M.S., M.Agr., IPU. menyambut baik kegiatan International Guest Lecture Prof. Rangsun Parnpai, Ph.D (School of Biotechnology-Institute of Agricultural Technology, Suranarce University of Technology, Thailand) dengan bahasan Cloning Technology in Cattle, (27/4). Acara ini dimoderatori oleh Dyah Wulandari, Ph.D (Molecular and Applied  Microbiology, Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro).

Prof. Bambang menyampaikan kuliah umum internasional bertema Kloning dan Pengembangan Bioteknologi pada Ternak ini bertujuan untuk meningkatkan produksi ternak dimana kloning dilakukan pada ternak setelah bereproduksi. Duplikasi gen hewan diperbolehkan sehingga kloning menjadi ada regulasinya namun etika kloning juga harus diperhatikan.

“Kami sangat gembira dan mendukung kegiatan ini serta berharap International Guest Lecture menjadi pintu masuk bagi kerjasama yang lebih intensif di masa depan” ungkapnya.

fpp cloning cattle 1

Dalam materinya Prof. Rangsun menyampaikan Domba Dolly merupakan produk pertama dari hasil kloning pada hewan atau mamalia kloning pertama di dunia dari kloning sel somatik. Sel donornya adalah sel mamalia dari domba betina berumur 6 tahun.

“Untuk memproduksi Dolly, sel donor diambil dari kambing domba dan sel telur diambil dari domba betina dewasa, inti sel telur dihilangkan. Selanjutnya kedua sel ini menyatu menggunakan teknologi listrik. Sel yang menyatu mulai membelah secara normal, kemudian embrio ditempatkan di dalam rahim ibu angkat. Embrio berkembang secara normal menjadi domba Dolly” terangnya.

Prof. Rangsun mengatakan penelitian terkait kloning di beberapa negara melarang dan menentangnya. Di Thailand sudah melakukan penelitian, tetapi apabila ingin melakukan penelitian kloning maka harus menyerahkan proposal ke komite terlebih dahulu, setelah mendapatkan acc maka bisa melakukan riset. (Lin-Humas UNDIP)

Sumber Artikel : SUMBER

 

Share to :