Belum lama ini, para peternak sapi dan kerbau dibuat resah oleh penyakit baru yaitu Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar air. Lumpy Skin Disease (LSD) atauy yang biasa disebut cacar air merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.
Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).
Guna menjembatani informasi bagaimana kiat mengatasi penyakit LSD pada sapi dan kerbau, RRI Surakarta membuka program dialog interaktif yang diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Desember 2022. Para pendengar dapat berinteraksi dan menanyakan langsung kepada para pakar yang menjadi pembicara, salah satunya adalah Drh. Fajar Wahyono, M.P. yang mana juga adalah salah satu SATGAS penanganan Penyakit PMK Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.