Dalam rangka percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dilaksanakan oleh Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Provinsi, Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah dirasa perlu melakukan kegiatan Rapat Koordinasi Asosiasi Peternak. Rapat koordinasi dimaksud ditujukan untuk menjadi wadah koordinasi, menjaring aspirasi, memberikan masukan konkrit dan memperkuat pelibatan/kolaborasi stakeholder asosiasi yang berhubungan dengan usaha hewan ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian kembali menghadiri Rapat Koordinasi Asosiasi Peternak yang diselenggarakan oleh SATGAS Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut pada Senin (19/22) kemarin. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Ketua Satgas Penanganan PMK Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Himpunan Petemak Domba Kambing lndonesia, Himpunan Petemak Sapi Kerbau lndonesia, Gabungan Peternak Sapi Potong lndonesia, Gabungan Koperasi Susu lndonesia, Asosiasi Peternak Sapi Perah lndonesia, Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi lndonesia dan Perhimpunan Dokter Hewan lndonesia.
Sebelumnya diberitakan bahwa Penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tengah mewabah di Indonesia. Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbau hingga domba atau kambing dan tergolong penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular. Namun belum selesai penyebarannya, muncul lagi penyakit baru LSD Lumpy Skin Disease . LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.